KETIKA hubungan
percintaan berakhir, Anda boleh saja berbagi cerita dengan sahabat atau
orang tua. Namun perlu diingat, bagi Anda yang eksis di dunia maya
seringkali mengumbar berbagai keluh kesah seperti mengupdate status percintaan di Facebook. Hal itu sebenarnya sangat tidak etis karena media sosial bukan media yang tepat:
1. Buku harian
Hanya
karena Anda mengalami pasang surut emosional bukan berarti kejadian
pahit ini harus jadi bahan konsumsi publik. Putus cinta adalah jurnal
pribadi. Jika memang ingin berbagi cerita, boleh saja menangis di depan
teman-teman dekat.
2. Memposting lagu perpisahan
Daripada mendengarkan lagu sedih di iPod, sebaiknya unduh lagu penyemangat untuk melakukan aktivitas jogging.
3. Memasang status penolakan
Ketika
masih memiliki kekasih, Anda memposting foto bersamanya. Namun saat
hubungan telah berakhir Anda gembar-gembor menghapus status hubungan
itu.
4. Memposting foto mesra agar mantan cemburu
Jika
Anda sering memposting apa yang diharapkan mantan agar cemburu, jangan
pernah lakukan itu. Anda pun pasti akan mengalami ketidaknyamanan dalam
pertemanan.
5. Memposting catatan buruk tentang mantan
Jika Anda tidak ingin merasa terhina atau bahkan sedih, jangan pernah menyindir mantan meskipun dalam keadaan emosi.
6. Mengkhianati kepercayaan mantan
Sering mengupdate status atau posting sesuatu untuk membalas dendam kepada mantan kekasih.
7. Mengomentari hal buruk kepada teman sang mantan
Jangan pernah mengomentari postingan buruk di wall teman-teman sang mantan kekasih. Alih-alih nanti akan menjadi bumerang bagi Anda.
Penelusuran yang terkait dengan status facebook
mediaindonesia