Mungkin
kalian sudah tahu bahwa terdapat hubungan antara rubik dan matematika,
sebelumnya juga saya sudah posting tulisan sederhana tentang rubik dan
matematika yaitu Matematika dan Rubik (1) dan Matematika dan Rubik (2). Tapi pada tulisan ini saya akan mencoba membuktikan bahwa kumpulan move pada rubik membentuk Grup (dalam tulisan ini adalah move
rubik 2×2). Sebelumnya, akan diperkenalkan operasi dalam rubik. Secara
umum, menurut definisi, grup memiliki operasi biner, misal dilambangkan
oleh #. Tapi pada kasus rubik, operasi yang digunakan adalah ‘komposisi fungsi‘. Sebagian besar pada komposisi fungsi, jika ditulis M1 # M2 maka M2 digerakkan terlebih dahulu kemudian diikuti oleh M1, tapi pada diktat literatur standar Rubik’s Cube menyatakan bahwa jika ditulis M1 # M2 maka yang digerakkan terlebih dahulu adalah M1 kemudian diikuti oleh M2.
Sebelum lebih jauh, didefinisikan bahwa grup G adalah grup yang dibentuk oleh move M dalam rubik 2×2. Didefinisikan move M adalah kombinasi dari notasi-notasi dasar sebanyak berhingga atau dapat ditulis M = ai1 ai2 … ain-1 ain dengan 1 i1, i2, i3, …, in 4 dan a adalah notasi dasar rubik 2×2. Untuk membuktikan ini, kita punya teorema yang berbunyi.
Teorema
Jika G adalah himpunan semua move pada rubik 2×2, maka G membentuk grup.
Bukti :
Karena yang akan ditunjukkan bahwa sebarang move membentuk grup maka setiap move harus memenuhi ketiga sifat grup, yaitu assosiatif, terdapat identitas dan memiliki invers.
(i) Asosiatif
Akan dibuktikan (M1 # M2) # M3 = M1 # (M2 # M3) untuk M1, M2, M3 sebarang. Sama artinya apabila dibuktikan (C)[(M1 # M2) # M3] = (C)[M1 # (M2 # M3)] untuk C anggota corner sebarang. Ambil M1, M2, M3 є G sebarang dan C sebagai corner sebarang. Pandang (C)[(M1 # M2) # M3] = ((C)(M1 # M2))M3 = (((C)M1)M2)M3 dan pandang (C)[M1 # (M2 # M3)] = ((C)M1)(M2 #M3)= (((C)M1)M2)M3. Jadi, (M1 # M2) # M3 = M1 # (M2 # M3)
(ii) Identitas
Ambil e є G, dengan e sebagai identitas grup rubik yang dapat ditulis sebagai berikut e = a4 a4 … a4 a4 dan M є G sebarang move. Pandang e # M = a4 a4 … a4 a4 # ai1 ai2 … ain-1 ain, jika diperhatikan untuk a4 yang ke – n maka a4 # ai1 ai2 … ain-1 ain = ai1 ai2 … ain-1 ain, kemudian untuk a4 yang ke – n-1 maka a4 # ai1 ai2 … ain-1 ain = ai1 ai2 … ain-1 ain , demikian seterusnya dilakukan sampai a4 yang pertama sehingga e # M = ai1 ai2 … ain-1 ain = M. Dan dengan cara yangg sama berlaku juga untuk M # e = M. Jadi, M # e = e # M = M. Untuk selanjutnya e bisa ditulis menjadi e = a4.
(iii) Invers
Ambil M є G sebarang dan didefinisikan M’ = ajn ajn-1 … aj2 aj1 dan i + j = 4. Pandang M # M’ = e ai1 ai2 … ain-1 ain # ajn ajn-1 … aj2 aj1 = a4 , perhatikan ain # ajn = a4 ain + jn = a4 sehingga menjadi ai1 ai2 … ain-1 # a4 ajn-1 … aj2 aj1 = a4, karena a4 ajn-1 = a4 maka ai1 ai2 … ain-1 # ajn-1 … aj2 aj1 = a4 , selanjutnya perhatikan ain-1 # ajn-1 = a4 ain-1 + jn-1 = a4 sehingga menjadi ai1 ai2 … ain-2 # a4 ajn-2 … aj2 aj1 = a4, karena a4 ajn-2 = ajn-2 maka ai1 ai2 … ain-2 # ajn-2 … aj2 aj1 = a4, demikian seterusnya proses tersebut diulang sampai n kali sehingga diperoleh M’ = ajn ajn-1 … aj2 aj1 dengan in + jn = 4 jn = 4 – in , jn-1 = 4 – in -1 , jn-2 = 4 – in-2, …, j2 = 4 – i2, dan j1 = 4 – i1 sehingga dapat ditulis M # M’ = e. Dan dengan cara yang sama berlaku juga M’ # M = e. Jadi M # M’ = M’ # M = e dengan M’ adalah invers dari M.
Ketiga sifat grup terpenuhi
Selanjutnya, dari rubik 2×2, grup G
juga merupakan grup permutasi. Menurut Teorema Fungsi bahwa fungsi
memiliki invers jika dan hanya jika fungsinya bersifat satu-satu dan
pada. Karena move rubik 2×2 merupakan grup G dan terjamin memiliki invers (Definisi Grup) maka move rubik 2×2 juga merupakan grup permutasi (Teorema Permutasi).
About these ads