Anda pernah mendapatkan pesan error
‘A Disk Read Error Occured’?
Selamat, Anda baru saja masuk dalam daftar panjang pengguna Windows
yang dirugikan oleh Microsoft. Maaf, bukan maksud saya mengolok-olok
Anda karena ini tidak ada kaitannya samasekali dengan apa yang telah
Anda lakukan. Diskusi panjang dalam forum membuktikan bahwa sudah sekian
banyak orang yang mengadukan permasalahan ini sejak awal 2004 dan telah
banyak vendor hardware yang melakukan pembuktian bahwa ini bukan sebab
dari kesalahan fisik hardware, tapi murni karena kesalahan sistem.
Ironisnya, Microsoft sama sekali tidak memberikan petunjuk apapun.
Jadi tenang saja, permasalahan ini tidak ada kaitannya samasekali dengan
perubahan hardware yang Anda lakukan. Anda tidak perlu membeli harddisk
atau hardware lain! Tak ada yang salah dengan PC Anda. Lalu bagaimana
ini bisa terjadi? Silakan simak ulasan lengkapnya berikut ini…
Pengalaman yang menyebalkan
Seorang pengguna komputer yang suka ngoprek mengaku pernah mengalami
permasalahan dengan pesan error di atas. Cerita ini berawal ketika dia
bepergian dengan membawa laptop kesayangannya. Tiba-tiba muncul pesan “A Disk Read Error Occured. Press CTRL+ALT+DEL to restart”..
Dia termasuk beruntung karena sudah terbiasa membuat backup image
instalasi Windowsnya sehingga dengan mudah instalasi Windows dapat
dikembalikan ke kondisi normal. Sesampainya di tujuan ternyata pesan
error tersebut muncul kembali. Paling-paling kalo beruntung Windows
hanya bertahan beberapa saat hingga laptop di-reset. Begitu terus hingga
dia hampir putus asa dan membeli harddisk baru. Dia sudah mencoba
banyak hal mulai dari me-reset BIOS, mengganti kabel, bahkan mencoba
ganti harddisk! Beberapa forum juga menyarankan untuk memakai Recovery Console windows untuk melakukan Fixmbr, Fixboot, ataupun Scandisk /r. Tak satupun berhasil.
Dari berbagai pengalaman korban, dapat diambil hipotesa sebagai berikut:
Kata kuncinya adalah 137GB
Windows mengakses harddisk dengan mode akses 48bit. Dengan mode ini Windows bisa membaca partisi aktif maksimal 137GB (dari
SP2 ke bawah). Ketika harddisk laptop diupgrade dari paket asli 80GB
menjadi 160GB dan akhirnya 250GB. Harddisk 250GB ini dipartisi menjadi
dua bagian, 80GB untuk sistem dan sisanya kurang lebih 170GB digunakan
sebagai partisi Data. Dugaan sementara kesalahan akan muncul ketika
proses recovery selesai,
Windows berusaha menuliskan data pada sektor terakhir partisi diatas
137GB. Sama halnya jika pada posisi tersebut Anda menyimpan data Anda.
Windows akan memunculkan pesan error setelah shutdown dan data tersebut
sudah tertulis di sana. Sampai disini tak ada perbaikan MBRapapun yang
bisa mengatasi.
Alternatif Solusi
Menurut informasi, Windows juga akan mengalami masalah jika partisi
utama/partisi booting berukuran lebih dari 137GB karena Windows akan
menuliskan suatu data khusus di akhir partisi tersebut. Oleh karena itu,
selama Anda tidak menuliskan data apapun pada lokasi yang sama, Windows
akan berjalan normal. Namun jika Anda menuliskan data apapun di sana,
Windows akan bertingkah aneh dan tidak mau booting, apapun yang Anda
upayakan. Untuk mengatasinya ada beberapa cara sebagai berikut:
Cara #1
- Hapus
sebagian data pada partisi Anda yang berukuran >=137GB kemudian
perkecil partisi tersebut menjadi kurang dari 137GB. Maka secara ajaib
Windows akan berjalan normal.
- Jika masih belum berhasil, gunakan perintah Fixboot, Fixmbr dengan Recovery Console.
- Alternatif lainnya, timpa MBR atau perbaiki partisi dengan program partisi independen
Cara #2
- Download Easeus Partition Manager (8,81MB) [Alternatif]
- Copot
harddisk Anda dari PC yang sedang terkena musibah dan pasang di PC lain
yang sehat dengan konektor USB atau pasang di rak harddisk dengan posisi
sebagai Slave.
- Pastikan Anda memilih “Check the disk for errors”, BUKAN untuk melakukan recovery bad sector.
Langkah ini akan memastikan file sistem Anda lengkap dan bekerja dengan
baik. Jika partisi Anda dibaca sebagai RAW, Easeus akan memperbaiki
partisi serta file system dan mengembalikan pengaturannya ke posisi
semula. Program ini juga membantu memperbaiki gejala kesalahan proses
booting dan restart yang tidak prosedural.
Semoga bermanfaat